Tidak mudah untuk memahami perilaku anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) atau yang biasa dikenal sebagai autisme. Namun, orang tua mungkin menemukan penyebab autisme dan gejala yang menyertainya untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk anak-anak.
Autisme adalah cacat perkembangan anak yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berperilaku. Dokter dapat mendiagnosis ASD pada anak dengan usia, tetapi gejala autisme sudah dapat dilihat dalam 2 tahun pertama usia.
Apa saja gejala anak-anak dengan gangguan spektrum autisme?
Gejala autisme yang muncul pada anak-anak bervariasi. Namun, bagian yang paling terkena umumnya kemampuan untuk bergaul dan berkomunikasi secara langsung dengan orang lain, misalnya:
- Jangan mengoceh (kicau) atau Mutter (coo) ketika ia masih bayi
- Tidak menanggapi ketika namanya dipanggil
- Berbicara dengan suara yang tidak biasa, misalnya, terlihat seperti robot
- Hindari kontak mata
- Diskusi Tertunda
- Kesulitan menjaga percakapan dengan orang lain sering mengulang frasa tertentu
Kesulitan untuk memahami perasaan orang lain dan tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka sendiri.
- Karena anak-anak dengan mode autisme gangguan komunikasi, mereka akan secara langsung akan menunjukkan perilaku aneh yang berhubungan beberapa kali, seperti:
- Memiliki kepentingan yang berlebihan pada topik tertentu. Misalnya, anak-anak yang tertarik dengan topik mobil akan membahas masalah ini dengan intens dan berkesinambungan.
- Sering prihatin tentang objek tertentu, seperti mainan atau peralatan rumah tangga.
- Membuat gerakan berulang seperti berayun maju dan mundur atau menikung dan off switch.
- Atau manufaktur produk Kompilasi dengan pola tertentu. Misalnya, ekor mobil kecil berdasarkan gradasi warna.
- anak-anak autis tidak bisa berdiri menjalani rutinitas yang membuatnya bingung. Ini mungkin membuat dia marah, frustrasi, stres, atau sedih.
Selanjutnya, sekitar 1 sampai 10 anak autis juga menunjukkan sindrom savant. Sindrom ini terjadi ketika seseorang telah menunjukkan kemampuan luar biasa di bidang tertentu, seperti bermain musik sangat mampu memecahkan masalah matematika yang sangat kompleks, dan memiliki prestasi yang sempurna.
gejala autisme biasanya muncul dalam 3 tahun pertama usia, kelahiran yang sama. Namun, jarang sebagai seorang anak menunjukkan pertumbuhan normal dan tahap pengembangan awal, tetapi terlihat gejala baru autisme pada usia 18-36 bulan.
Apa yang menyebabkan autisme pada anak?
Penyebab autisme pada anak-anak tidak diketahui secara pasti. Sejauh ini, para peneliti menduga bahwa pada anak-anak dengan autisme, ada kerusakan di otak yang menafsirkan masalah dan proses bahasa.
Ada beberapa faktor risiko yang diyakini menyebabkan autisme, yaitu:
1. genetik
Menurut penelitian yang ada, autisme dapat berjalan dalam keluarga. Dengan kata lain, faktor genetik bisa menjadi penyebab autisme. Mutasi pada gen tertentu dan penyakit genetik seperti sindrom Fragile X terkait dengan peningkatan risiko memiliki anak dengan autisme.
2. Faktor Lingkungan
Sebagian besar penelitian menunjukkan adanya hubungan antara autisme dan paparan logam berat atau pestisida.
3. Usia tua selama kehamilan
Wanita hamil yang tidak lagi di usia muda, terutama jika ayah juga lansia.
4. Penggunaan obat-obatan atau bahan kimia selama kehamilan
Wanita hamil yang mengambil obat tertentu, seperti obat anti-epilepsi, obat asam valproat (Depakene) atau thalidomide (Thalomid), dan alkohol.
5. Komplikasi kehamilan
Risiko autisme juga lebih tinggi pada wanita hamil dengan diabetes dan obesitas, bayi yang lahir dengan penyakit bawaan yang tidak segera diobati, seperti fenilketonuria normal metabolisme (PKU) dan rubella alias rubella, dan bayi yang prematur atau berat badan lahir rendah.
Beberapa pihak juga mengklaim vaksin seperti MMR (untuk mengatasi virus campak, gondok dan rubella) merupakan penyebab autisme. Penegasan ini hoaks. Karena tuduhan muncul, banyak penelitian yang luas dilakukan dan semuanya jelas bisa menyimpulkan bahwa vaksin ini tidak menyebabkan autisme.
asumsi yang salah lain pengasuhan. Rumor bahwa kesalahan orangtua bisa menjadi penyebab autisme, tapi ini tidak terbukti benar.
autisme yang dapat diobati?
Bila Anda mencurigai anak memiliki autisme, jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter. pengobatan dini diperlukan untuk bisa mengurangi tingkat kesulitan komunikasi kerusakan, dan untuk belajar keterampilan baru dan aset penggunaan kelebihan positif.
Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak autis harus selalu dipantau oleh dokter atau tenaga medis yang berkualitas. anak-anak autis dapat disebut dokter yang khusus menangani kemampuan perilaku, psikologis, pendidikan dan pengembangan. Program-program ini umumnya dirancang struktural dan intensif, yang juga melibatkan orang tua, kakak / adik dan anggota keluarga lainnya.
Sebuah program terapi untuk anak autis, termasuk:
- Pelajari kemampuan dasar yang berbeda untuk membuat independen dapat
- Mengurangi perilaku memberontak
- Meningkatkan atau mengoptimalkan kapasitas fisik
- Membantunya mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi dan bahasa.
Selain pengobatan, dokter juga meresepkan sebuah obat untuk bisa mengurangi masalah mental, seperti perilaku sering marah, agresif, repetitif, hiperaktif, masalah fokus, serta kecemasan dan depresi. Lebih penting lagi, setiap anak mungkin memerlukan metode yang berbeda dari penyembuhan daripada anak-anak lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar